Sabtu, 26 Februari 2011

Minuman Ajaib?

PERHATIAN!
Tulisan ini tidak disensor! Semua pengucapan merk secara lugas n jelas semata-mata bukan untuk menjatuhkan, tetapi murni kebodohan Mas Tekolabi. (Sebenarnya malas ngasih simbol bint*ng-bint*ng).

Seperti biasa. Hari ini selepas kuliah 'Menggambar Rekayasa' gue n teman-teman seperguruan latihan basket di lapangan basket Fakultas Teknik Unlam. Biasanya gue bawa air suci (satu botol Fanta 1,5 Liter berisi air putih.), berhubung tas gue penuh berisi peralatan menggambar n buku-buku yang bisa dijadiin guling, dengan berat hati sambil nangis di perjalanan ke kampus gue tinggal tuh si air suci. Maafin gue.

Sudah bisa ditebak setelah latihan akan banyak mayat bergelimpangan akibat dehidrasi. Tetapi karena kami anak-anak Teknik Sipil yang ditempa seperti baja, diaduk seperti semen, sekuat beton bertulang n selentur kayu, kami cuma kelelahan yang amat sangat.

Balada Tertukar Foto

Sudah sejak lama gue pengen jadi anggota Perpustakaan Daerah Banjarbaru. Waktu SMA gue pernah minta formulir, di bagian bawahnya tertulis 'Tanda Tangan Kepala Sekolah'. N gue pun menjadi malas.

Kesempatan tercipta saat sudah kuliah. Andri bilang syaratnya simpel, gak perlu tanda tangan Dekan, cukup tanda tangan Rektor. Andri pun kena gampar. Yang benar adalah, cukup fotokopi KTM n 2 lembar foto 2x3. Gue juga ngajakin Rizal untuk daftar bareng. Rizal sudah bisa ditebak, dia akan berguling tiga kali menandakan persetujuannya.

Setelah persyaratan lengkap, kami bertiga segera mendaftar. Gue n Rizal mendaftar bareng. Sedangkan Andri sudah terdaftar, jadi gak perlu daftar lagi. Di sana, kartu anggota perpustakaannya dibikin pakai foto langsung. Jadi terciptalah kartu anggota yang cukup tampan. Gue yang memakai kaos oblong berlapis jaket buluk dengan tatanan rambut seadanya setelah P2B alias masih gundul. Tanpa basa-basi gue difoto, kemudian Rizal. Lalu kami disuruh menunggu.

Kamis, 17 Februari 2011

X, Bagian 2 = Grand Theft Autumn

Ini memang bagian 2. Tapi entah mengapa gue malas ngasih link bagian 1. Mengapa? Waktu gue baca, ternyata isinya JAMBU BENER. Jadi, yang mau baca bagian 1-nya, silahkan cari sendiri di arsip. Jangan salahkan gue kalau lo pada bilang isinya JAMBU BENER.

Sebenarnya gue rasanya udah gak niat ngelanjutin pengalaman cinta gue ini. Entah mengapa ada sokongan moril dari seseorang yang bikin gue merasa 'cerita ini perlu dilanjutkan'. Tapi dengan segala hormat elemen-elemen JAMBU-nya harus gue kikis. Setidaknya gue baru bikin cerpen n sepertinya gue mampu untuk bikin cerita yang tidak menggurui. Soalnya ini Internet. Gue bukan dewa di cerita gue sendiri, tapi gue adalah karakter yang juga punya salah. Jadi gue putuskan untuk sebisa mungkin kelanjutan cerita ini lebih berasa cerpen. Walaupun non-fiksi.

So, let's read it out. Am I good enough?
Kritik n saran ditunggu.