Senin, 19 Desember 2011

Kenyataan Perasaan

Terjawab semua sudah.

Gue sedang online di perpustakaan BDK. Sekedar download beberapa bahan. N menulis blog.

Pagi tadi,
ada sebuah telepon yang masuk.
Mengisyaratkan pada gue bahwa,
aku hanyalah tempat sharing.

Iya, tidak lebih.
Dan sayangnya hanya sebagai teman.

Minggu, 11 Desember 2011

Kamu Senang Zar?


*Selamat datang di tempat pendidikan gue selama setahun ke depan*
Hampir tiga minggu sudah gue di Balikpapan. Sudah satu minggu kuliah, yang seperti sekolah mengingat tiap pagi mesti apel jam setengah delapan walaupun pagi itu tidak ada kuliah. Untungnya apel hanya hari kerja yaitu dari Senin sampai Jumat. Tapi, selama pendidikan gue harus rela gundul dengan panjang rambut maksimal 1 cm.

Persiapan belajarnya atau yang sering kita sebut orientasi bernama Dinamika dimana kami para mahasiswa baru digempur dengan serangkaian tugas dan latihan-latihan fisik guna menjadikan kami tahan banting. Sesuai dengan lima value kementerian keuangan: Integritas, Profesional, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan.

Sabtu, 26 November 2011

Balikpapan, Can I Survive Here?

Judul ini terinspirasi dari blog Antra. Hhe.

Yeah, udah hampir seminggu gue disini. Balikpapan. Jauh dari Banjarbaru. Pertama kali hidup di negeri orang mungkin untuk setahun ke depan.

Apa yang udah gue pelajari? Oke, pertama gue gundul. Berhubung mau masuk kuliah yang baru jadi gue harus rela rambut gue yang keren digundul.




Minggu, 20 November 2011

Ketika Galaumeter Mencapai Maksimum

Iya,
gue sedang mengalami fase sangat galau saat pertemuan terakhir yang gue rencanakan menjadi berantakan.

Gue cuma ingin melihatnya untuk terakhir kali, ternyata si kacamata tidak bisa datang. Entahlah, bahkan tiada kabar. Malam tadi gue ngamuk-ngamuk sendiri. Saran dari teman-teman dekat gue enggak gue gubris. Rasanya hati ini sedih banget, kecewa juga, kesal apalagi.

Mungkin dia gak mau ngehubungin gue lagi. Gue juga gak tahu apa alasannya gak datang, Pokoknya dia telah ngebuat gue menjadi sangat sedih.

Jumat, 18 November 2011

Pergi Untuk Cita, Pulang Untuk Cinta

Semakin dekat dengan hari keberangkatan gue, semakin galau. Padahal toh gue gak sampai setahun disana. Bandingkan dengan beberapa teman gue yang mungkin akan mencapai semester 14 n berdiam di kota orang. Tapi benar kata orang-orang tua n muda: gak ada tempat seindah n seenak di rumah sendiri.

Acapkali gue berpikir, mengapa pintu kemana saja hanya khayalan semata. Belum adakah yang bisa menciptakannya? Atau bisakah gue menciptakannya? Atau waktu gue berdoa habis shalat tiba-tiba Doraemon jatuh dari plafon gue. Pengennya gitu, tapi ekspektasi kan jauh dari kenyataan.

Padahal kalau ada pintu kemana saja pasti enak. Kita bisa naik haji, keliling dunia, tugas ke luar kota, kerja di luar kota, hanya dari rumah kita! Bayangkan men! Sangat berguna bukan?

Sabtu, 12 November 2011

A Thousand Years

Iya, ini blog emang sepi pengunjung. Tapi Alhamdulillah, gue jadi bisa curhat disini berhubung di Facebook, Twitter, n BBM agak kurang aman. Hha.

Gue agak sedih, atau terlalu sedih, atau gak sedih. Entahlah. Gue sebenarnya ada rencana malam ini buat acara masak-memasak menghabiskan sisa daging kurban yang mungkin hampir basi di rumah Eka. Mungkin juga saat-saat terakhir gue di Banjarbaru. Hmm, gue ngajak si kacamata kemarin.

N baru aja dia balas kalau dia gak bisa ikut. Ini yang bikin gue jadi semacam galau, atau sedih. Gue juga bingung. Sementara gue gak bisa memaksa, ya iyalah. Gue siapa?

Mungkin yang ada di pikiran gue benar, ini bukan masalah waktu, bukan masalah tempat, tapi masalah hati. Semakin gue sering dekat dengan dia, dia takut semakin jatuh ke gue. Sementara gue yang udah jatuh dari dulu ke dia harus pergi dari kota ini sebentar lagi.

Minggu, 02 Oktober 2011

Kelau, Kecewa n Galau

Barusan buka blog-blog yang gue ikuti. Gue baru nyadar kalo blog ini ternyata gak banyak punya traffic. Keuntungannya adalah, gue bisa curhat disini tanpa banyak orang yang tahu. Sama seperti blog yang baru gue baca.

Baik, gue mau cerita.
Seberapa besar lo pernah dikecewain?

Seseorang yang pernah gue suka, bilang akan berusaha menjadi lebih baik. Ini mengejutkan karena bukan seperti biasanya dia n bikin gue simpatik. Gue berusaha jadi contoh yang baik bagi dia sebisa gue.

Mungkin gue gak berkorban banyak. Pada akhirnya gue gak dipercaya (yang udah gue posting sebelumnya). Meskipun dia minta maaf, terang aja gue udah patah.

Selasa, 27 September 2011

Pondasi 2011, Catatan Panitia Junior part 1

23 sampai 25 September kemarin telah digelar lapak acara Pondasi 2011. Pondasi sebagaimana nenek kita ketahui adalah dasar dari suatu bangunan. Nah, tujuan Pondasi 2011 atau kepanjangannya adalah 'Pekan Orientasi Dasar Sipil 2011' untuk membentuk para mahasiswa baru sehingga menjadi pondasi lalu kami jual ke pemborong.

Tak berbeda dengan acara pengenalan bagi para mahasiswa baru lainnya, Pondasi 2011 diisi materi, materi, materi, sedikit bumbu, n acara puncak. Acara puncak diisi kemah bareng, api unggun, jurid malam, lomba, n sedikit bumbu.

Sebenarnya karena nama acaranya ada 'pekan', kurang afdol kalau tidak sepekan. Jadi Pondasi 2011 tidak resminya dimulai dari Senin, 18 September. Dimana para mahasiswa baru disuruh minta tanda tangan kakak-kakak tingkat program studi Teknik Sipil Unlam. Ini bertujuan untuk mengurangi kecanggungan mahasiswa baru dengan kakak angkatan, meskipun gue juga dulu waktu jadi mahasiswa baru canggung setengah mati sampai-sampai setengah hidup.

Jumat, 23 September 2011

Bernyanyi. Bagi Gue Semangat, Bagi Dosen Tidak

Gak ada yang salah dari bernyanyi bagi gue, gak peduli suara gue kayak kumbang yang kejepit di ketek Mike Tyson. Gue merasa bersemangat kalau ngerjain tugas sambil nyanyi. Sialnya, tadi sore terakhir kali gue bisa nyanyi sambil kuliah Matematika.

Semester baru, mata kuliah baru, dosen baru. Matematika Teknik 3. Entahlah atas dasar apa kadang pihak fakultas mendatangkan dosen dari fakultas lain. Temen gue bilang, "Itu dosen kok ngancam terus yah?" Entahlah, mungkin ada dendam dengan fakultas gue.

Dari ancaman keterlambatan, sampai masalah nilai n hape yang mesti didiamkan. Sampai pada sesuatu yang mencengangkan.

Seperti biasa gue ngerjain tugas sambil nyanyi-nyanyi kecil. Hakim yang duduk di sebelah gue udah muntah karena suara gue merdu bagus dikit-dikit lumayan lah. Man, si Gio yang di sebelah kiri ikutan nyanyi nyambung lagu gue. Gue yang merasa tertantang ngebalas. Mungkin karena terbawa nafsu, suara kami jadi makin nyaring. Sampai...

Kamis, 22 September 2011

Ketika Reliable Menjadi Unreliable

Sejak dulu sampai sekarang, satu prinsip yang gue pegang paling atas adalah kepala. Gak mungkin pantat, apalagi kaki. Bukan, maksud gue adalah apa yang paling gue junjung tinggi adalah apa yang kakek-nenek, ayah-ibu n umat manusia bilang "kepercayaan".

Bokap selalu bilang, "jangan sia-siakan kepercayaan kami." Gue sejak dulu menjadi anak yang patuh. Gue gak mau kepercayaan yang mereka beri hilang n gue tinggal di kolong jembatan.

Bahkan Dasa Dharma Pramuka ke-9 menjadi pengenalan gue di Twitter. Bertanggungjawab n dapat dipercaya. Kerennya, Responsible n reliable.

Rabu, 21 September 2011

Jadi Ketua Itu Berat

Sejak gue SD, gue selalu dipilih menjadi ketua kelas. Entahlah atas dasar apa, apakah karena rambut gue yang belah pinggir n licin kaya kaca sehingga mirip pejabat DPR. Kerjaan ini lebih sering mendapat cacian daripada pujian, tiap ada masalah pasti gue yang jadi kambing hitam duluan. Semisal teman gue nangis, atau ada yang telat masuk, bahkan waktu kucing piaraan penjaga sekolah gue hamil! Berhubung gue orangnya tabah, gue terima aja. Gue pikir, mungkin suatu saat gue bakalan mengambinghitamkan orang lain. (Gila, hebat banget pikiran gue waktu SD.)

Gue tahu jadi ketua itu berat, sampai saat ini gue punya 3+3x3:3-3 asumsi mengapa seseorang menjadi ketua:
1. Dia terpaksa menjadi ketua karena berwajah mudah ditindas, kutu buku, lemah secara fisik bagian atas, n telah digerayangi seisi forum suatu organisasi. Dalam kisah paragraf sebelumnya, suatu kelas. Ini gue banget.
2. Dia terlalu bodoh untuk berpikir bahwa menjadi ketua pada organisasi non-profit akan membuatnya ngiris-ngiris nadi pakai kabel telepon.
3. Kalau menjadi ketua pada organisasi yang menguntungkan, pasti berebut. Manusia mana yang gak mau kaya?

Senin, 19 September 2011

Gue n Bintang

Udah berapa kali gue mimpi tentang bintang (bukan lagu Kangen Band), gue ngelihat bintang yang super dahsyat indahnya. Kaya kembang api, nyambung-nyambung jadi satu. Ajaib. N waktu itu seakan bukan mimpi.

Gue pengen banget bisa tidur ditemani bintang, gue kalau lagi galau bawaannya pengen duduk di teras n mandangin bintang. Lucu kalau gue tidur di teras, nyamuknya gak ketulungan. Oke, jadi rencana gue nanti pengen punya kamar dengan atap kaca. Semoga gak repot.

Tapi kayanya repot sih, soalnya kalau kotor juga gak bisa lihat apa-apa.

Gue pengen lihat bintang kaya yang ada di kartun-kartun, yang ada sungai bintangnya itu. Apa, legenda Jepang rasanya. Yang kaya gini:

Sabtu, 17 September 2011

Antara Gue n Sendal

Sejak Mesjid Pancasila di lampu merah Sekumpul, Martapura dipugar gue selalu shalat Jumat di mesjid belakang komplek rumah gue. Selama ini semua lancar aja sampai hari ini gue dikerjain secara mutlak.

Tidak seperti biasa ada beberapa kameramen di dalam mesjid. Gue mengira SBY shalat Jumat disini berhubung beliau hari ini ulang tahun. Kalau shalat di Jakarta takutnya banyak pejabat yang minta traktir. Rupanya bukan, stasiun TV lokal yang sering nayangin shalat Jumat sedang meliput mesjid ini.

Setelah selesai shalat, seperti biasa gue berdoa lalu pulang. Keanehan pun terjadi.

Di teras mesjid gue disambut kameramen yang merekam orang-orang yang keluar mesjid. Gue yang jaim tentu saja gak nyari-nyari perhatian misalnya tiba-tiba kayang atau minimal ngupil. Gue mau langsung pulang.

Rabu, 14 September 2011

Digimon Hunters


Tautanhttp://www.ngomik.com/chapter/4548/chapter-1-first-mission

Silahkan follow link di atas atau kalau gak mau repot klik ini terus baca n kasih jempol! Asli kerjaan anak Sipil Unlam Banjarbaru.

Minggu, 01 Mei 2011

Masalah dalam "Portal dengan Tiang Miring"

Hari Kamis kemarin (28 April 2011) Faris melakukan pendekatan ke gue. Bukan berarti Faris mengalami kelainan orientasi, tetapi dia mengalami masalah dalam menyelesaikan Tugas Besar alias TB.

Sekedar informasi, TB dalam dunia Teknik Sipil adalah tugas besar yang merupakan syarat ujian akhir. TB mulai ada sejak semester II ini dan akan terus bertambah seiring meningkatnya semester. Pada semester ini, terdapat satu buah TB yang lumayan, yaitu Statika. Statika adalah mata kuliah yang mempelajari sruktur statis tertentu dan merupakan dasar dari mata kuliah struktur selanjutnya. 

Lain waktu gue akan menerangkan lebih lanjut mengenai statika ini dengan pemahaman gue.

Masalah yang dihadapi Faris ada pada soal "Portal". Kenyataan yang harus dihadapi adalah 'gaya momen pada tabel dan grafik harus nyambung antara bentang sebelumnya dengan bentang selanjutnya, kecuali ada gaya momen pada bentang'. Faris menemukan gaya momen yang didapatkannya tidak nyambung tepat pada tiang miring portal.

Senin, 04 April 2011

Murtad Untuk Satu Bulan

I'm back!

Oke, maaf pembaca. Walaupun gue pengen banget minimal tiap bulan ada satu posting, eh nyatanya kesibukan tidak bisa dibohongi. Walaupun belum sesibuk eksekutif muda, sepertinya gue kelabakan buat posting di blog.

Memasuki bulan April, Alhamdulillah gue mendapat apa yang udah lama gue idam-idamkan. Guess what? Know it! Insya Allah dengan ini gue bisa posting sesering mungkin tapi tetap ada maknanya.

Di bulan Maret tadi, gue gabung sama FLP Banjarbaru. FLP adalah Forum Lingkar Pena, sebuah jalan menuju dunia kepenulisan yang penuh dengan lika-liku. Hhho.

Gue udah murtad dari dunia blog selama satu bulan. Semoga untuk selanjutnya gak lagi. Amiin.

Sabtu, 26 Februari 2011

Minuman Ajaib?

PERHATIAN!
Tulisan ini tidak disensor! Semua pengucapan merk secara lugas n jelas semata-mata bukan untuk menjatuhkan, tetapi murni kebodohan Mas Tekolabi. (Sebenarnya malas ngasih simbol bint*ng-bint*ng).

Seperti biasa. Hari ini selepas kuliah 'Menggambar Rekayasa' gue n teman-teman seperguruan latihan basket di lapangan basket Fakultas Teknik Unlam. Biasanya gue bawa air suci (satu botol Fanta 1,5 Liter berisi air putih.), berhubung tas gue penuh berisi peralatan menggambar n buku-buku yang bisa dijadiin guling, dengan berat hati sambil nangis di perjalanan ke kampus gue tinggal tuh si air suci. Maafin gue.

Sudah bisa ditebak setelah latihan akan banyak mayat bergelimpangan akibat dehidrasi. Tetapi karena kami anak-anak Teknik Sipil yang ditempa seperti baja, diaduk seperti semen, sekuat beton bertulang n selentur kayu, kami cuma kelelahan yang amat sangat.

Balada Tertukar Foto

Sudah sejak lama gue pengen jadi anggota Perpustakaan Daerah Banjarbaru. Waktu SMA gue pernah minta formulir, di bagian bawahnya tertulis 'Tanda Tangan Kepala Sekolah'. N gue pun menjadi malas.

Kesempatan tercipta saat sudah kuliah. Andri bilang syaratnya simpel, gak perlu tanda tangan Dekan, cukup tanda tangan Rektor. Andri pun kena gampar. Yang benar adalah, cukup fotokopi KTM n 2 lembar foto 2x3. Gue juga ngajakin Rizal untuk daftar bareng. Rizal sudah bisa ditebak, dia akan berguling tiga kali menandakan persetujuannya.

Setelah persyaratan lengkap, kami bertiga segera mendaftar. Gue n Rizal mendaftar bareng. Sedangkan Andri sudah terdaftar, jadi gak perlu daftar lagi. Di sana, kartu anggota perpustakaannya dibikin pakai foto langsung. Jadi terciptalah kartu anggota yang cukup tampan. Gue yang memakai kaos oblong berlapis jaket buluk dengan tatanan rambut seadanya setelah P2B alias masih gundul. Tanpa basa-basi gue difoto, kemudian Rizal. Lalu kami disuruh menunggu.

Kamis, 17 Februari 2011

X, Bagian 2 = Grand Theft Autumn

Ini memang bagian 2. Tapi entah mengapa gue malas ngasih link bagian 1. Mengapa? Waktu gue baca, ternyata isinya JAMBU BENER. Jadi, yang mau baca bagian 1-nya, silahkan cari sendiri di arsip. Jangan salahkan gue kalau lo pada bilang isinya JAMBU BENER.

Sebenarnya gue rasanya udah gak niat ngelanjutin pengalaman cinta gue ini. Entah mengapa ada sokongan moril dari seseorang yang bikin gue merasa 'cerita ini perlu dilanjutkan'. Tapi dengan segala hormat elemen-elemen JAMBU-nya harus gue kikis. Setidaknya gue baru bikin cerpen n sepertinya gue mampu untuk bikin cerita yang tidak menggurui. Soalnya ini Internet. Gue bukan dewa di cerita gue sendiri, tapi gue adalah karakter yang juga punya salah. Jadi gue putuskan untuk sebisa mungkin kelanjutan cerita ini lebih berasa cerpen. Walaupun non-fiksi.

So, let's read it out. Am I good enough?
Kritik n saran ditunggu.

Kamis, 20 Januari 2011

Menjelang UTS Kimia

Hari itu hari Selasa. Entah mengapa dosen agama Islam gak masuk. Ada kemungkinan di Banjarmasin hujan lebat sehingga beliau berhalangan n cuma memberikan tugas yang dikumpul minggu depan. Sebagai mahasiswa labil, gue bukannya pulang n belajar buat persiapan UTS kimia yang gue lupa apakah hari Selasa atau Rabu? *beneran, gue lupa. Tapi seingat gue Selasa.* Tapi gue malah ikut main PS bareng teman-teman gue. Malam sebelumnya gue udah mumet ngebaca slide presentasi dari ibu dosen kimia buat bahan UTS. Jadi gue putusin ikut aja main PS. Lumayan ngilangin stres sedikit. Tapi kalau kalah malah nambahin stres. Benar-benar pedang bermata dua. Kalau anak kuliahan main PS sama teman-teman, tidak lain dan tidak bukan yang dimainkan adalah Dora the Explorer PES alias Winning Eleven-nya versi Barat. Buat yang gak tahu apa itu PES atau Winning Eleven gue sarankan searching di paman Google. Karena banyak yang tidak bisa main PES versi komputer *termasuk gue*, jadilah kami main versi PS yang udah di-hack orang Indonesia yang pintar-pintar. Jadi pemain yang ada yang baru-baru juga.

Senin, 17 Januari 2011

Save the Last Song!

Ini merupakan bagian terakhir dari trilogi cerita kehidupan gue-yang-gak-berbakat-di-musik-tapi-pengen-main-band. Untuk episode pertama bisa dibaca di sini n episode keduanya bisa dibaca di sini. Untuk versi "Mas Leo" bisa dibaca di sini.

Selama 1 tahun band tanpa nama kami berlatih secara tidak efektif. Mengapa tidak efektif? Karena kalau band sekelas Ungu, Nidji, bahkan band baru seperti SM*SH n Gamaliel (#kenatonjok. Eh, ini bukan band? Pokoknya pemusik dah. *ngeles*) mereka latihan dengan motto "tiada hari tanpa latihan musik". Lha, kami? Setiap latihan dibayangi UAN, Fisika, Kimia, dll. Kalau Yudi dibayangi perasaannya yang selalu buruk. Hari hujan lah, ban kempes lah, anak belum makan lah. Rizal dihantui bayangan ibunya yang galak n gue cukuplah dibayangi bayangan Gita Gutawa yang pengen menikah dengan gue.

Kamis, 06 Januari 2011

05 Januari 2009, First Flight

14.49 WRG (Waktu Rumah Gue).
Gue udah siap dengan koper paling ringan yang gue punya n bujet seadanya ketika Kingkin datang tepat di pelataran rumah gue. Setelah pamit dengan ortu n ade-ade, gue berangkat menuju rumah Kingkin dulu sebelum ikut mobilnya Kingkin menuju bandara Syamsudin Noor.

Hari ini, gue akan mengawali kenangan yang gak bakal terlupa seumur hidup. Study Tour SMA N 1 Banjarbaru ke Bali n sekitarnya. Berhubung berangkatnya hari kerja, gue nebeng Kingkin ke Syamsudin Noor. Bokap gak bisa nganter n Nyokap gak bisa bawa motor n mobil. So, sebelum ke rumah Kingkin, dia ke Kumala Mini Market dulu yang memang dekat rumahnya, rasanya mau beli snack nih anak.


*Sumpah, gambar ini diambil 5 Januari 2009 lo!*