Rabu, 26 Mei 2010

Dua Citra

"Tak mampu.. Aku.. Menahan.. Sakit hatiku.. Niatmu.. Kau madu.."
Yupz, semua orang pasti sudah tahu lagu apa ini, ini lagu apa, apa ini lagu ?
Dua Cincin, dari Hello bukan Hai..


Tapi cerita di bawah bukan cerita saat sedang mendengarkan lagu ini yang terasa sakit di hati dan menangisi kepergian kekasih.. Bukan, bukan sama sekali pembaca yang budiman.. Ini adalah pengalaman hidup yang akan di-share oleh penulis.. Agar pembaca sekalian mengerti, apa itu "Arti Persahabatan" ??!
Suatu malam, saat mentari mulai lelah bekerja dan purnama naik ke peraduannya..
SMS masuk ke hape gue.. Gue yang saat itu sedang makan nasi dengan segala macam lauk pauk segera saja membuka pintu.. Eh, ternyata ada tamu..

Prolog

Tersebutlah suatu zaman.. Dewa-dewa masih menguasai daratan, ikan-ikan beterbangan di lautan, dan Pasha Ungu sudah ditakdirkan menjadi penyanyi.. Terjadi kecarutmarutan yang tak terhindarkan di zaman tersebut.. Presiden berkuasa dan anak-anak senang bermain..

Bukan,
bukan masalah tentang anak-anak, tetapi tentang peperangan yang terjadi antar 3 suku besar.. Yaitu, suku Ijarong dari Selatan, Wachiko di Utara, dan suku Tekolabi yang terapit-apit ditengahnya..



Di tengah kekacauan itu, muncul seonggok daging bertopeng dan berjubah, membela yang lemah, membasmi yang batil..