Minggu, 11 Desember 2011

Kamu Senang Zar?


*Selamat datang di tempat pendidikan gue selama setahun ke depan*
Hampir tiga minggu sudah gue di Balikpapan. Sudah satu minggu kuliah, yang seperti sekolah mengingat tiap pagi mesti apel jam setengah delapan walaupun pagi itu tidak ada kuliah. Untungnya apel hanya hari kerja yaitu dari Senin sampai Jumat. Tapi, selama pendidikan gue harus rela gundul dengan panjang rambut maksimal 1 cm.

Persiapan belajarnya atau yang sering kita sebut orientasi bernama Dinamika dimana kami para mahasiswa baru digempur dengan serangkaian tugas dan latihan-latihan fisik guna menjadikan kami tahan banting. Sesuai dengan lima value kementerian keuangan: Integritas, Profesional, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan.




Gue terlalu capek untuk membahas Dinamika n terlalu malas membahas suasana kuliah gue yang baru mulai. Baiklah gue akan membahas kejadian tadi siang dimana gue menelepon si gadis kacamata.


*Ini suasana kuliah*
Oke, jadi ceritanya gue mesti punya kartu As di Balikpapan sini. Mengapa? Karena bokap n nyokap menggunakan kartu As n gue IM3. Berhubung telepon beda operator mahal, bokap beli kartu IM3. Eh ternyata paket nelponnya gagal n pulsanya jebol.

Berhubung punya dua kartu dengan satu hape sulit kecuali bagi pemilik hape dual SIM, gue mesti beli hape kecil buat kartu As gue. Jadilah gue beli Nokia 1616 yang murah meriah dan kecil imut.


Iseng-iseng gue ambil paket nelpon. 1500 rupiah untuk 60 menit dari jam 12 malam sampai 5 sore. Ternyata keluarga di Banjarbaru sedang ada acara, jadi mungkin gue mengganggu bila menelepon. N akhirnya gue niatin buat nelpon si kacamata.

Awalnya hapenya mati. Membuat gue frustasi n merasa menyesal membeli paket. Untunglah akhirnya dia bisa dihubungi. Senang rasanya bisa mendengar suaranya. Hhe. Kami bicara banyak n dia sempat menanyakan kode yang gue berikan buat dia seperti Nam atau Jacob. Hha. Gue sampai kewalahan menjawab. Untung akhirnya ganti topik.

Banyak sekali dia mengulang pertanyaan, "senangnya bisa jadi kamu Zar." Ya, gue bisa menggapai impian gue. Kuliah di STAN. Walaupun harus di percobaan kedua. Tidak masalah. Yang penting adalah prosesnya bukan?

Andai gue langsung lulus di percobaan pertama, gue gak akan masuk Teknik Sipil, tidak ikut HMS, FLP, lomba-lomba cerpen yang gue menangkan, dance parodi yang konyol, dan mungkin bertemu dengan dia. Hmm. Apakah gue sekarang benar-benar senang?

Mungkin.
Insya Allah aku akan menikmati masa mudaku disini. Hei kau gadis kacamata, jangan pikirkan masa depan. Kita jalani saja. Jika kita berjodoh...

Mungkin.
Tunggu aku kembali ke Banjarbaru ya. ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar