Selasa, 14 September 2010

Mengapa ? 9 Karimun Dalam 1 Orang

Hari kedua lebaran..
Sabtu, 11 September 2010..


Sehari sebelumnya, sebuah sms mengajak gue untuk melaksanakan tradisi yang terjadi setiap tahun..
Keliling rumah guru untuk silaturahmi.. Sebelumnya kumpul di rumah Akbar dulu..
Dengan senang hati gue menyanggupi..
Dengan polosnya gue menawarkan tumpangan pada orang yang mau beli pulsa..
Dengan indahnya gue bangun jam 7..
Rencana kumpul adalah jam setengah 8..
Akhirnya, dengan pertimbangan jika gue datang pagi maka akan banyak orang datang siang, gue memutuskan untuk datang sekitar jam 8..

Berhubung gue menawarkan jasa antar barang, gue ke rumah Rina dulu.. Nanya, mana paket yang mau diajak keliling rumah guru..
Ternyata Rinanya sendiri.. Hha.. *garing*

Sebelum gue berangkat, gue mandi dulu..
Sebelum gue mandi, gue bersih-bersih rumah.. *ceilee*
Waktu gue bersih-bersih, hari masih cerah.. Burung-burung berkicau, matahari bersinar, Teletubbies menari-nari.. Gue tersenyum melihat pemandangan ini..
Setelah gue mandi, mendadak hari mendung.. Burung-burung sudah digoreng, Teletubbies makan kue Taby.. Gue shock..
Apa salah gue waktu mandi ? Apa gue lupa sikat gigi ?
Apa yang menyebabkan hari yang indah ini pergi ?
Atau, berapa lamakah gue mandi ?
Gue cek kalender dulu, jangan-jangan sudah tahun 2060 saat Plankton menguasai dunia.. Ternyata gak..
Ternyata memang "Tiger Rain" atau "Hari-mau Hujan"..

Dengan gagah berani, gue tetap mutusin diri untuk berangkat.. Di perjalanan, Rizal yang merencanakan diri membonceng Tria menemui ajal.. Bukan ajal yang sebenarnya, tetapi Pak Ajal yang tinggal di sebelah rumah Rizal..
Rizal sms, katanya dia terjebak di rumah Tria.. Gue ngebayangin waktu Rizal masuk halaman rumah Tria, kaki Rizal kena sinar inframerah.. Lalu keluar robot-robot nangkap Rizal.. Rizal ditahan jadi budak di rumah Tria..
Ternyata khayalan gue naik lift..
Rizal disembahi makanan melimpah ruah disana, merasa gak mampu menghabiskan, Rizal ngajak gue..
Gue sebenarnya masih di rumah, tapi gue bilang aja sudah di rumah Rina.. N gue bilang gue juga terjebak.. Mungkin Rizal mengkhayalkan apa yang seperti gue khayalkan.. Gue terkena sinar inframerah.. Terus, gue jadi budak di rumah Rina.. Siapa tahu ? Anehnya Rizal malah mengajak gue untuk membawa Rina ikut serta, betul-betul tamu yang memuliakan tuan rumah..

Gak berapa lama, gue sampai di rumah Rina..
Mendadak hujan.. Gue berteduh deh..
Merasa gue adalah tamu, Rina menyuguhkan kue kering n makanan juga.. Plus minuman eksklusif, Buavita yang gak gue minum karena hari dingin..

Hujan masih berlangsung, dengan alasan hujan gue minta maaf ke Rizal gak bisa ke rumah Tria.. Rizal yang cerewet bertanya kepada gue.. Apakah gue sudah di rumah Akbar ?
Gue bilang aja masih di rumah Rina.. Kan hujan.. Rizal yang sudah terbebas dari perangkap sambil membawa kabur Tria meminta izin untuk ikut berteduh di rumah Rina.. Rina menyanggupi..

Rizal n Tria pun datang..
Sambil mengobrol, hari masih hujan.. Tak terasa sudah menunjukkan jam 10..
Hujan sudah agak reda.. Kami memutuskan untuk menuju rumah Akbar..
Setelah bersilaturahmi dengan Mamahnya Rina, kami pun menuju rumah Akbar..

Sesampai di rumah Akbar, disana baru sudah ada Galih, Yusro, n Akbarnya sendiri.. Gue berpikir, mungkin karena hujan banyak yang gak datang.. Rina dengan muka memelas sedikit memaksa menyatakan bahwa dirinya tidak bisa ikut kalau acara kelilingnya besok, karena dia harus ikut mudik orang tuanya ke Barabai.. *huruf R pada Barabai dibaca dengan dengung n agak crunchy..*

Hujan yang diharapkan reda dengan menampakkan sedikit kecerahan, malah tambah mengganas..
Jam menunjukkan setengah 12.. Akhirnya seseorang di antara kami bertujuh yang gue lupa, memiliki ide.. "Kenapa gak pake mobil Yusro ? Yusro kan bisa nyetir n punya mobil ?" Sebuah Karimun klasik, kecil, minimalis.. Tapi disitulah harapan kami tersisa.. Terutama harapan yang tidak bisa keliling besok..

Kami paksa Yusro pulang untuk mengambil mobil.. Bahkan Akbar meminjamkan jas hujannya.. Kami sangat antusias, melupakan ada 2 orang lagi yang akan datang.. Yaitu Lusy n Andre yang masih belum pasti.. *karena hujan..*
Karena ketidakpastian itulah kami merencanakan meninggalkan mereka dalam sepi n kehangatan.. Kalian pasti mengerti "kehangatan"..

Mobil pun datang, kami bersorak.. Sampai-sampai Galih pingsan..
Dengan formasi seperti berikut, Yusro sebagai supir.. Di kursi depan, yang pantatnya kecil-kecil Rizal n Akbar.. Di kursi tengah *lebih tepatnya belakang, mengingat Karimun hanya memiliki 2 segmen* gue, Galih, Rina, n Tria.. Sedangkan bagasi kosong..
Karimun pun meluncur, di tengah redanya hujan.. Yusro hanya mengumpat.. Gue berkata "Ambil hikmahnya bro..", Rizal bersyukur tidak terkena becek jika naik sepeda motor.. Akbar memuji shock-breaker Karimun..

1. Rumah Ibu Aida.. (Guru Matematika SMA N 1 Banjarbaru)
Terlihat sepi, walau lampu depan tidak menyala yang menandakan penghuni akan jalan-jalan sampai malam.. Kami teriak-teriak "Assalamualaikum, Atok.. Ooh Atok.." tidak ada respon..
Seseorang menyadari bahwa pagar dalam keadaan tergembok.. Artinya pemilik rumah sedang jalan-jalan.. Anehnya, ada dua unit sepeda motor di teras rumah.. Kami menduga itu sepeda motor yang memang ditinggalkan.. Belakangan diketahui itu sepeda motor maling.. Dimana malingnya ? Terkunci di dalam.. *Tenang, ini cuma candaan ringan.. Khas Rizal.. Hha..*

2. Rumah Pak Syahrani.. (Guru Biologi SMA N 1 Banjarbaru)
Suasana yang agak becek seperti inilah yang terlihat..

*gue baru sadar kalau plat mobil Yusro itu gak rata di tengah..*

Lebih parah dari rumah Bu Aida, rumah Pak Syahrani digembok dari luar plus lampu teras dengan terang menyala.. Padahal masih siang, ini bertentangan dengan "hukum pengehematan energi" yang disuarakan pemerintah..
Tetapi mobil beliau tertinggal di dalam, dan banyak sendal berhamburan di luar.. Gue sempat berpikir untuk menyandera sendal-sendal itu, terus dijual di tukang loak.. Tapi sepertinya gak laku..

3. Rumah Ibu Gaz Nurindah.. (Guru Bahasa Indonesia SMA N 1 Banjarbaru)
Alhamdulillah, akhirnya ada guru yang di rumah..
Ibu Gaz menyambut kami dengan pertanyaan klasik.. "Kenapa rambutnya gundul ?" Kecuali Yusro yang memakai wig..
Di luar ternyata hujan tambah lebat.. Tiba-tiba Akbar ditelepon seseorang yang sepertinya sangat penting.. Akbar pun bergegas menyambutnya..
Di dalam, kami mengumbar-umbar tentang pasangan baru yang akan datang.. Ibu Gaz bertanya-tanya, siapakah gerangan yang akan datang ? Lalu beliau bercerita kalau sekarang beliau menjadi wali kelas XII Alam 1.. (Kenapa gak dari dulu Bu ?) N di setiap kesempatan memasuki kelas XII angkatan yang baru, beliau mengajukan pertanyaan mutakhir yang ambigu.. "Ibu tidak mengajar, yang tidak setuju silahkan keluar.." yang berhasil dijawab hampir semua angkatan dengan indahnya.. Terutama yang langsung masuk disket Ibu, yang sekarang sedang merantau ke negeri dua wanita.. Hha.. *garing, lagi*

Jemputan Akbar telah datang.. Dua tamu kehormatan itupun datang, dengan basah tapi tetap hangat.. *kalian tahu, apa itu "hangat"*.. Mereka adalah Lusy n Andre.. Ibu Gaz pun menyambut mereka dengan suka cita..
Tidak lama, Azan Dzuhur pun menggema.. Sudah 3 kali Ibu Gaz dengan halus mempersilahkan kami pulang, tetapi entah mengapa kami ngeyel belum mau pulang.. Mendadak Galih bertanya dengan spontan tapi terlalu pelan.. "Bu, sebelum kami datang ada yang sudah ke rumah Ibu ?"
Ibu Gaz tampak sumringah menerima pertanyaan ini.. Beliau tersenyum sesaat, mengehela nafas, n menjawab.. "Oh ya, silahkan kalau mau pulang.. Hujannya sudah agak reda kok.." Seraya berdiri Ibu memberikan tangan untuk bersalaman.. Mau tak mau, kami juga ikut berdiri n pulang ??!

4. Pit Stop, Mesjid Al-Ikhlas alias Mesjid PLN..
Berhubung sudah Dzuhur, kami pun menuju mesjid untuk shalat Dzuhur.. Disinilah pertama kali gue buang air kecil dalam perjalanan.. Banyak minum + hari yang dingin = sering buang air kecil.. Hal ini juga dialami teman-teman yang lain..
Selesai shalat, hujan sepertinya tidak menampakkan lembayung keredaan.. Dengan kata lain, masih gelap n hujan.. Atas dasar cinta, kasih sayang, n persahabatan.. Kami persilahkan Lusy n Andre ikut mobil.. Sepeda motornya dititipkan ke rumah Akbar dulu, yang notabene dekat dengan mesjid ini..


*suasana rapat kilat di mesjid..*

5. Sedikit menepi di rumah Akbar..
Sepeda motor Andre dititipkan di musholla dalam kantor.. Lalu mereka langsung naik ke dalam.. Menimbulkan muatan listrik yang mengubah formasi menjadi seperti ini..
Depan : Yusro (S), Akbar, Rizal..
Belakang : Andre, Lusy, Rina, Tria..
Bagasi : Gue, Galih..

Oh wow, saat masuk ke bagasi ini, terlihat banyak sekali orang-orang yang memandangi kami.. Entah kagum, menghina, atau merasa terhina.. Jika kami dilihat oleh Presiden SBY, kelak kemacetan di Jakarta akan hilang karena setiap warga mobilnya harus Karimun n minimal mengangkut 9 orang.. Ini gue sebut program "Nine in Karimun"

6. Perjalanan cukup panjang ke rumah Pak Rusman..
Iseng-iseng gue berfoto gaya emo yang dulu sempat populer, tapi dengan rambut seadanya, hasilnya malah seperti biksu Shaolin sedang tidur..


Melihat gue berfoto, dengan ganasnya orang-orang di depan merebut handphone gue untuk dipakai sebagai sarana pemuasan hasrat kenarsisan mereka..
Jadilah seperti ini..


*Rizal disini terlihat ganteng..*

Sebagai bentuk penghormatan kepada pemilik kamera, gue pun difoto..

*Gue disini terlihat gendut..*

Mereka pun melanjutkan keeksistensian..

*Justru di bagian depanlah yang lucu..*


*Rizal menggemaskan, Yusro pengen ikutan, bibir Akbar gak nahan..*

Mengingat kata salah seorang teman gue, cerita yang sangat panjang itu gak bagus n bikin bosan yang baca.. Gue sudahi dulu sampai disini.. Kelanjutannya, tunggu aja nanti..
BERSAMBUNG..

11 komentar:

  1. hhahaha....kenangan gokil... :p
    ayo2 dilanjutkan Zar yg di rumah bu Wid...hheheh

    BalasHapus
  2. haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhahahahahaha
    astaga..aku terhibur melihat foto2nya

    BalasHapus
  3. *NUMPANG PROMO, ya...
    Pakai baju ini tidak cocok .. pakai bluss on ini jadi keliahatan tua... potong rambut model ini malah terlihat gemuk.. ughh... Tidak usah minder ato merasa kurang pede karena kami hadir tuk memberikan solusi dari semua masalah kamu... GAMPANG! semua ada disini langsung dari hp kamu, ketik REG CANTIK kirim ke 9789(khusus Telkomsel) So tunggu apa lagi! mau terlihat cantik psti bisa! *(^_^)*

    BalasHapus