Sabtu, 31 Januari 2015

Awam

Sejak meluangkan waktu ke Jakarta n ke teater JKT48 untuk kedua kalinya, untuk dapat (akhirnya) bisa two-shoot [foto berdua] dengan oshi. Gue sepakat dengan diri sendiri untuk menggunakan foto tersebut sebagai DP [display picture, bukan down payment] Blackberry Messenger. Kemudian beberapa chat berhamburan datang sekedar bertanya kabar, hingga nanya dokumen tempo hari udah dikirim belum *loh?*. Intinya kebanyakan (mungkin) memuji masalah DP gue.

*Foto fenomenal yang dipertanyakan*

Lama kelamaan pembicaraan dengan beberapa kawan lama dan sejawat ini berujung ke apa yang layaknya disebut "rekognisi". Semacam:
1. "Gak nanya nomor hapenya berapa"?
2. "Gak sekalian dianterin pulang?"
3. "Gak PDKT sekalian?"
Well, mungkin ada yang niatnya bercanda. Tapi gue jelasin dengan hemat, sebagai fans, gue hanya melakukan apa yang dilakukan fans yang baik. Tidak mencampuri urusan pribadi orang yang gue dukung adalah salah satunya.

Tadi subuh, ada hal yang nge-trigger gue untuk bikin tulisan ini. Di beranda Facebook gue ada yang nge-share sekelebat tulisan mengenai seorang cosplayer (orang yang menirukan kostum anime, sepengetahuan gue ya) yang semacam "dipaksa" oleh seorang oknum yang "ngakunya fans". Dia minta (kalau gak salah) Friend Sign yang sepemahaman gue itu kertas, ditulis tulisan si cosplayer yang isinya kasih terimakasih sama si fans.

Sang cosplayer bilang, "ntar kamu dateng aja ke event cosplay yang ada aku, terus minta Friend Sign langsung. Si "fans" ini cuma minta secara dunia maya n ngaku belum pernah datang ke event cosplay. Cosplayer ini menjelaskan apalah artinya Friend Sign di dunia maya kalau belum pernah ketemu secara langsung, niatnya baik, karena kita hidup di real life kan? Tapi kayanya sepemikiran gue, si "fans" ini cuma minta Friend Sign biar bisa disombongin ke teman-teman dia (yang mungkin juga "hanya" di dunia maya).

Di komen-komen yang gue baca, tetiba ada quote yang entah kenapa membekas di hati.
"True fans never force his/her way to his/her idols. They support them, not threatening them."
Kadang mungkin, yang kita lihat kebanyakan. Terutama gue yang kayanya di kehidupan ini *sebenarnya bisa gabung ke komunitas sih, tapi gue sebenarnya malas. Huff, ambivert* cuma gue doang yang fans JKT48, orang-orang yang ngelihat semacam kaya, "wow banget, gila, lu niat kayagitu" dan bla bla bla lainnya yang menurut gue biasa aja. Tapi disisi lain, mereka juga kurang mengerti apa dan bagaimana fans berbuat. Karena bagi gue yang sangat menghargai peraturan, gue tahu bagaimana bersikap sebagai fans n meladeni orang-orang yang gue sebut mereka "awam" adalah terbaiknya, menjelaskan sedetil mungkin sesuai apa yang kita ketahui dan yakini.

Tapi kalau ada yang ngakunya fans tapi sikapnya ngalah-ngalahin ketidaktahuan para awam, ke samudra terluas aja kali ya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar