Tampilkan postingan dengan label Cinta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cinta. Tampilkan semua postingan

Senin, 19 Juni 2017

Pernikahan yang Barokah Akan Kamu Dapatkan Jika Kamu Meninggalkan 4 Sifat Ini

Semua pasutri muslim tentunya berharap bisa membentuk rumah tangga sakinah mawaddah warahmah dan memperoleh pernikahan yang penuh barokah.
Tapi banyak yang lupa bahwa untuk sampai ke titik tersebut ada ikhtiar yang perlu diupayakan, salah satunya adalah dengan menghilangkan beberapa sifat yang kontraproduktif terhadap tujuan tersebut.
Apa saja sih sifat-sifat yang harus lenyap dari diri kita atau minimal berkurang agar memudahkan kita mencapai pernikahan barokah?

1. Malas
Apa kegiatan Sahabat sehari-hari terutama ketika libur sedang tidak ada kerjaan? Pantengin acara TV? Stalking sosmed? Nonton berseason-season Korean Drama? Atau tidur cantik seharian?
Hampir bisa dipastikan hal itu pula yang akan Sahabat lakukan ketika sudah menikah. Atau bisa jadi derajatnya lebih parah.
Karena biasanya seorang yang masih belum menikah berusaha melakukan banyak amalan kebaikan agar dipermudah datang jodoh, tapi begitu sudah menikah. Sudah kehilangan motivasi untuk meningkatkan kualitas atau kuantitas amalan.
Padahal untuk mendapat pernikahan penuh keberkahan, kita perlu action, melakukan sesuatu yang manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh diri sendiri tapi juga orang lain.
Tidak musti keluar rumah siih… action yang dimaksud bahkan bisa juga dilakukan sambil tidur-tiduran di dalam kamar, misalnya dengan membuat tulisan positif setiap harinya, menghafal quran, atau, belajar hal baru melalui youtube.
Ada juga pasutri yang membangun rumah baca di mana-mana, melakukan penggalangan dana untuk membantu orang-orang yang terkena penyakit dan aktivitas lainnya yang nyata manfaatnya.
Yang jelas, jika kegiatan kita hanya bermalas-malasan, tidak melakukan apapun yang membawa manfaat untuk dunia ataupun akhirat, jangan harap bisa mendapat pernikahan barokah.
Oya, namun jangan salah… Untuk para wanita, mencuci dan menyeterika baju suami, menyiapkan makanan, mengurus anak di rumah, itu adalah kegiatan rutin harian yang in syaa Allah dahsyat pahalanya.
Jadi tidak perlu merasa ‘minder’ atau merasa kurang manfaat karena ‘hanya’ mengurus rumah tangga di rumah, selalu berdoa agar anak-anak yang lahir dari pernikahanmu adalah calon pemimpin umat masa depan. In syaa Allah jika hati ikhlas, maka semua yang dilakukan akan berbuah kebaikan.

2. Perfeksionis
Kalau pekerjaan kita adalah dokter ahli bedah, menjadi pefeksionis itu harus. Jangan sampai salah jahit, salah potong, atau ada benda ketinggalan di badan orang lain.
Akan tetapi ketika bersama pasangan dan anak-anak nantinya, plis… Kurangilah sifat perfeksionis, karena pada dasarnya tidak ada manusia yang sempurna lho.
Tak perlu marah-marah ketika suami selalu menaruh handuk basah sembarangan, tak perlu marah-marah kalau istri selalu lupa masukkan garam ke dalam masakan, biasa saja… Toh itu bukan dosa besar.
Jangan keseringan ngomel, “Aku kan sudah bilang ribuan kali… Jangan lupa matikan kran kalau keluar dari kamar mandi!”
Memang tampak menyebalkan kalau hal-hal kecil yang sudah kita peringatkan pada pasangan terus aja dilakukannya. Tapi di situlah seninya pernikahan, agar dua orang yang tidak sempurna bisa menjadi sempurna karena bisa saling menerima kekurangan.
Tidak sedikit orang yang terlalu perfeksionis berakhir pada perceraian, karena ia tak bisa menerima ketidaksempurnaan orang lain dan merasa lebih mudah jika menjalani hidup sendirian saja. Jadi… Belajar kurangi sifat perfeksionis yaa!

3. Gampang Tersinggung dan Mendendam
Jika ada yang menghina Allah, Rasulullah, dan Islam bolehlah kita merasa tersinggung, bahkan harus tersinggung sebagai tanda keimanan! Akan tetapi kalau cuma dibilang cucian kurang bersih, masakan kurang enak, yaa tidak usah baper, apalagi sampai mendendam.
Biasanya ini terjadi dalam konflik antara istri dan ibu mertua. Semua yang dilakukan istri selalu dikomentari, tidak ada yang benar, tidak ada yang beres, maka sebisa mungkin abaikan masalah-masalah yang bisa bikin baper tersebut.
Kebalkan hati dan tetaplah berbuat baik sekalipun pasangan atau mertua atau ipar bersikap menyebalkan. Percayalah bahwa hidup di dunia ini hanya sebentar saja, fokus pada ridho Allah in syaa Allah beres.
Asiyah yang bersuamikan seorang Fir’aun yang kafir saja bisa bertahan dalam rumah tangga bahkan mendapat istana di surga karena kesabarannya tersebut. So, kurangi sifat gampang tersinggung alias baperan. Percayalah bahwa selama pernikahan sangat mungkin engkau akan memanen air mata.
Pernikahan bukan melulu soal yang indah, romantis dan menyenangkan, tapi juga soal mengelola konflik, perbedaan pandangan dan cara penyampaian. Maka jika kita semakin mahir mengelola perasaan, semakin kebal dan tak mudah baper, semakin mudah pernikahan kita jalani.Apapun masalahnya takkan jadi masalah.
Sebaliknya, semakin sensitif kita, gampang baperan, mudah tersinggung, hobi memendam dendam, maka seremeh apapun permasalahan akan selalu jadi masalah besar. Bukan pernikahannya yang salah, bukan rumah tangganya yang seperti neraka, tapi sifat kita yang terlalu rapuh lah yang membuat segalanya terasa sulit.
Bagi yang punya perasaan sensitif, belajarlah hanya mengurai air mata jika berhubungan dengan dosa-dosa kita sendiri, hanya menangis jika mengingat azab dan beratnya pengadilan padang mahsyar. Hanya menangis karena bertaubat pada Allah.
Plis jangan menangis hanya karena suami tidak mendengar curhatan kita, hanya karena mertua selalu menyerocos, karena hal tersebut tidak istimewa, mungkin sekitar 70% wanita yang sudah menikah mengalaminya. Menangis sebentar tak apalah, tapi kalau sampai berhari-hari yaa jangan. Terlalu sepele.

4. Egois
Sifat yang paling perlu dimusnahkan dalam pernikahan adalah egois! Akan tetapi fokuslah pada menghilangkan sifat egois diri sendiri, bukan sifat egois pasangan! Karena terlalu melelahkan mengurusi sifat egois orang lain.
Sifat egois alias mementingkan diri sendiri sebenarnya memperlihatkan tidak dewasanya seseorang. Seperti bayi yang tidak mau tahu ibunya sedang repot atau tidak, pokoknya setiap kali menangis, dia minta kebutuhannya dipenuhi. Entah itu popok yang basah, perut yang lapar, minta digendong, pokoknya HARUS segera dipenuhi.
Memiliki pasangan yang egois pastinya lebih menyulitkan daripada mengurus bayi, maka itu sejak sebelum pernikahan cari tahu kadar egois calon pasangan hidup kita.
Orang yang tidak pernah mau mengalah dalam perdebatan biasanya memperlihatkan sifat egois yang tinggi, pendapatnya harus selalu disetujui, permintaannya harus selalu dipenuhi, semua kebaikan dan kehebatan yang dilakukannya harus diapresiasi dan dielu-elukan. Capek deh…
Maka jika mengharapkan pernikahan barokah, minimalisir sifat egois dalam diri kita. Buat kaum pria, belajar membantu istri mengerjakan pekerjaan rumah tangga atau bergantian mengurus anak, sama sekali takkan mengurangi kadar gentleman Anda, justru bakal meningkatkan derajat keshalihan.
Jangan egois menyerahkan semua urusan domestik pada istri, silakan rasakan seminggu saja di rumah terus-menerus dengan melakukan kegiatan mencuci baju, menjemur, mengangkat jemuran, menyetrika, menaruh baju ke lemari, belanja, memasak, mencuci piring dan peralatan masak, menyapu, mengepel, menggendong anak yang rewel, membuatkan bubur dll.
Bahkan jikalau pun Anda berhasil melakukannya, belum ada apa-apanya dengan kelelahan istri saat hamil dan melahirkan.
Jadi jangan menganggap diri hebat sudah bekerja banting tulang untuk memberi makan anak dan istri, sehingga tidak mau lagi direcoki oleh urusan domestik. Bahkan Rasulullah saja bersedia membantu istrinya di rumah.
Untuk para istri, jangan egois minta selalu diperhatikan suami, dan ngambek jika tidak diperhatikan, ingatlah suami juga punya tanggungjawab pada pekerjaannya, orangtuanya, kesehatannya, maka janganlah egois apalagi sampai meminta lebih dari kemampuan suami menyanggupinya.

Sekian dulu kajian kita mengenai beberapa sifat yang perlu dimusnahkan agar mendapat pernikahan barokah, semoga bermanfaat.

Sumber: islamidia.com

Rabu, 27 Januari 2016

Punggung Milikmu

Dalam kerumunan yang mengarah stasiun
Menunggu lampu merah di perempatan jalan

Aku menyadari keberadaanmu
Tapi kau tak menyadari tatapan ini

Semua orang di sekitar terlihat bagai saingan
Dengan sifatku ini tak akan bisa maju

Punggungmu itu selalu saja jauh dan tidak bisa kucapai
Hanya bisa menunggu kamu berbalik

Walau aku memanggilmu, pasti ‘kan terhapus oleh keramaian
Perasaan sayang ini kehilangan tujuannya

Dicintai orang yang tidak disangka itu
Walau dekat sekalipun tidak disadari

Jangan-jangan aku melihat padamu
Dengan tatapan mata yang seperti itu
Hanyalah seorang dari banyak teman laki-laki
Bagi dirimu aku pastilah

Maafkan

Mengharap dicinta tak bisa jikalau tak percaya diri
Ku menghindar seperti tiada apapun

Dari tempat yang sedikit jauh ingin menjadikanmu milikku
Bicara dengan senyuman di dalam hati saja

Hello hello hello
(kusangat suka)
Meskipun begitu
(ku simpan saja)
Lalu berjalan ke punggungmu

Hello hello hello
(kusangat suka)
Kesempatan tapi
(semakin jauh)
Sangat menyakitkan

Punggungmu itu selalu saja jauh dan tidak bisa kucapai
Hanya bisa menunggu kamu berbalik

Walau aku memanggilmu pasti ‘kan terhapus oleh keramaian
Perasaan sayang ini kehilangan tujuannya

Jumat, 29 Mei 2015

Refrain Penuh Harapan

Entah mengapa aku tahu kalau belok disini akan ada dirimu.
Dari arah sinar mentari, akhirnya ku merasa kamu semakin dekat.
Karena cintaku sungguhan ada hal tak masuk akal.
Kebetulan terus berulang, itu pasti pertanda takdir.

Suka sekali
Suka sekali
Suka sekali
Ku tak bisa lihat yang lain selain kamu.
Aku mencari jawaban masa depan semacam "kita bertemu".

Suka sekali
Suka sekali
Suka sekali
Dadaku ini terasa sedih dan amat sakit.
Walaupun ingin menyerah selalu suka kembali, refrain yang penuh harapan.

Dengan cara yang sangat kaku kau berlari pergi dan sambil berbicara.
Padahal kesempatan bagus, dengan begitu saja itu sudah cukup.
Temannya teman pun tidak akan bisa lebih dari sekarang.
Tetapi kebetulan pasti akan terus terulang.

Hanya dirimu
Hanya dirimu
Hanya dirimu
Yang di dalam hati yang tenang terus mengguncang.
Walau menutup mata pun senyum darimu itu tak bisa pergi.

Hanya dirimu
Hanya dirimu
Hanya dirimu
Berarti bagi hidupku ini, aku pun sadar.
"Walaupun ingin ku tahan selalu teringat lagi", refrain yang penuh harapan.

Suka sekali
Suka sekali
Suka sekali
Ku tak bisa lihat yang lain selain kamu.
Ku tahu bahwa memohon seperti apa pun juga tak akan terkabul.

Hanya dirimu
Hanya dirimu
Hanya dirimu
Cukup menjadi bunga yang tidak menyadariku.
Setiap kali ku bernafas menjadi suka lagi, refrain yang tidak berujung.

Menjadi suka, refrain yang penuh harapan.

Minggu, 31 Agustus 2014

Bensin, Pemerintah dan Kenangan

Sebagai seorang abdi negara yang alhamdulillah dapat penempatan deket dengan kota asal, tiap seminggu sekali menunggangi kendaraan kesayangan bolak-balik rumah-kantor udah jadi hal yang lumrah. Banyak yang bilang "mending tiap hari aja pulang pergi Martapura-Banjarmasin bro, cuma 40 km", gue jawab "capek". Masuk 07.30 n pulang 17.00 belum ditambah kerjaan di bagian sekarang yang lumayan banyak, bikin gue gak sanggup buat tiap hari PP. Plis, gue bukan anak kuliahan. :3

Jelas, seminggu sekali mesti ngisi bensin. Untungnya Revo lumayan irit, dengan kapasitas 100 cc n sialnya gasnya ditarik pol mentok di 100 km/jam. Mungkin itu untung juga ya, jadi gue gak ngebut-ngebut banget. Hmm.

Alasan "Maybe"

Bersepeda lewati
Jalan yang biasanya
Mengayuh sepeda sambil berdiri
Angin lembut di September

Jika selama liburan
Tidak bertemu kamu
Aku pun semakin jadi terpikir tentang kamu

Walaupun aku berpikir
Hanyalah teman biasa
Disaat ini juga denganmu
Denganmu
Ingin jumpa..

"Maybe", "Maybe", mungkin aku suka kepadamu
Pada langit yang biru
Tak ada awan sedikit pun

"Maybe", "Maybe", mungkin aku suka kepadamu
Meski kutahu bahwa itu adalah cinta
Alasanku "Maybe"..

Jendela di kelas
Tirai bergoyang
Dari samping kau yang semester dua
Terlihat lebih dewasa

Liburan seperti
Apa yang kau lalui?
Cara bicaranya sepertinya akan jadi canggung

Kau sedikit memotong rambut
Hampir tak ada bedanya
Diriku dari jauh padamu
Padamu
Ku memandang..

Maybe, maybe, tak berani untuk hal itu
Walau mirip dengan probably
Tetapi hal yang lebih pasti

Maybe, maybe, tak berani untuk hal itu
Tetap seperti ini, tak berbalas pun tak apa
Alasanku "Maybe"..

***
Walau cinta terasa sedih, tak bisa berbuat apapun
Walau cinta terasa sedih, aku pun merasa sakit

Kusuka, kusuka, kusuka
Kepada dirimu
Aah,
Memang aku suka!

Sabtu, 10 Mei 2014

Sampai Dirimu Menjadi Bintang

Di gelap langit malam
ada berapa cahaya berpijar di kejauhan?
Di kain beludru hitam pekat
batu mulia yang dijajarkan
Semua orang juga
hanya dengan melihatnya saja
akan menghela nafas
Dan kemudian akan berhenti berhitung

Sampai dirimu menjadi bintang
milikilah kekuatan 'tuk mengejar mimpi
Kesempatan untuk bersinar pasti akan terlihat
seluas bentangan langit itu
Kamu bisa mencoba
Raihlah masa depan!
Bagaikan pikiran yang, berada di angkasa
Suatu saat terkabul
Hari-hari kau 'kan bersinar

Kilauan sinar cahaya
dari lampu sorot akan menyinari tubuhmu
Sambil bernyanyi juga menari
bergerak berputar di atas stage
dilihat semua orang
Ini adalah angkasa kecil
bagai hujan meteor
yang ada di dalam lensa teleskop bintang

Sampai dirimu menjadi bintang
ku akan melihat langit dan terus percaya
doa ini 'kan berlanjut dan menembus keabadian
Janganlah engkau menghapus api semangat yang membara
Tembus ruang dan waktu!
Bintang paling bersinar, yang dirimu dambakan
akan terlihat dekat

Ku ingin melihatmu bersinar..


Senin, 30 September 2013

Virus Tipe Hati

Pertamanya tak terasa apapun,
Aku pikir akan merepotkan,
Saat ditanya akupun hanya diam dan mengangguk.

Kutahu bahwa dia orang yang baik,
Tetapi sama sekali bukan tipeku,
Tetapi awalnya aku tidak ingin mendekat padanya.

Dimana? Entah bagaimana?
Tanpa sempat kusadari,
Aku sudah jatuh cinta.

Apa yang menjadi penyebabnya?
Pintu masuknya,
Tidak bisa aku ingat.

Hatiku di serang virus,
Yang berbentuk seperti hati,
Suntikan apapun tidak berguna.

Dan selalu tentang dirimu,
Aku menjadi kepikiran,
Sampai tak bisa berbuat apapun.

"Sama sekali tidak keren",
Semua teman-teman disekitarku,
Terheran-heran apakah yang menarik darinya?

Tidak ada sampai yang satu ini,
Yang matanya setulus itu,
Didalam diriku tak ada kekebalan 'tuk itu.

Apakah yang telah terjadi?
Disaat aku tersadar,
Menunggu SMS-nya.

Ku menggalau waktu kudengarkan lagu cinta,
Penyakit yang risau,
Biasa suka melamun.

Virus yang berbentuk hati,
Seperti merubah sifat,
Menjadi panas karena dirimu.

Nafasku pun menjadi sulit,
Kepalaku menjadi kosong,
Arti cinta pun tak kusadari.

Ini sama sekali tidak mungkin!?
Kupikir begitu..
Tapi.. Sepertinya aku..
Jadi suka sama kamu!!

Kamis, 21 Februari 2013

JKT48 - Oogoe Diamond (Teriakan Diamond)

Udah lama gue gak nge-update blog, sekalinya nge-update malah nge-share lirik lagu. *gubrak*
Oke, lagu ini menurut gue powerful banget. Dari musikalitas sampai penafsiran lirik. Wow, bikin semangat berrooo! Langsung aja nih.

---

Ku mengejar bis yang mulai berjalan, ku ingin ungkapkan kepada dirimu
Kabut dalam hatiku mulai menghilang, dan hal yang penting bagiku pun terlihat

Walaupun jawaban itu sebenarnya begitu mudah
Tetapi entah mengapa diriku melewatkannya
Untukku menjadi diri sendiri kuharus jujur pada perasaanku!

Selasa, 14 Agustus 2012

Kelopak Cinta Di Ujung Senja

Ada rasa cinta hadir dalam jiwa
Hadir harapan mimpi menjadi nyata
Meski disadari tak harus slamanya indah
Karna semua Kau yang tentukan segalanya

Ada cinta didalam harap dan do'a
Namun tak pantas ku untuk memaksa
Bila tak Kau inginkan untuk terjadi
Ajarkanku tuk relakan hati

Jalan takdirku serahkan padaMu
Kuhanya manusia upaya tuk tempuh
Andai semua tiada akan terwujud
Kan kutunggu semua dengan sujud

Senin, 25 Juni 2012

Percayakan Aku Di Hatimu

Saat tiba waktuku untuk menyatakan semua tentang rasa yang ada.
Kucoba jujur seadanya kalau memang aku,
aku mencintaimu.

Dengarlah santun kata ini membuatku memuji semua yang kau miliki.
Karena kau yang sanggup 'tuk memberi semua yang berarti,
bagiku ini.

Percayakanlah aku di hatimu,
karena aku takkan pernah meninggalkan dirimu.

Saat engkau disampingku,
temukanlah cinta yang abadi dalam hatiku.

---

By: Kalila

Senin, 19 Desember 2011

Kenyataan Perasaan

Terjawab semua sudah.

Gue sedang online di perpustakaan BDK. Sekedar download beberapa bahan. N menulis blog.

Pagi tadi,
ada sebuah telepon yang masuk.
Mengisyaratkan pada gue bahwa,
aku hanyalah tempat sharing.

Iya, tidak lebih.
Dan sayangnya hanya sebagai teman.

Minggu, 11 Desember 2011

Kamu Senang Zar?


*Selamat datang di tempat pendidikan gue selama setahun ke depan*
Hampir tiga minggu sudah gue di Balikpapan. Sudah satu minggu kuliah, yang seperti sekolah mengingat tiap pagi mesti apel jam setengah delapan walaupun pagi itu tidak ada kuliah. Untungnya apel hanya hari kerja yaitu dari Senin sampai Jumat. Tapi, selama pendidikan gue harus rela gundul dengan panjang rambut maksimal 1 cm.

Persiapan belajarnya atau yang sering kita sebut orientasi bernama Dinamika dimana kami para mahasiswa baru digempur dengan serangkaian tugas dan latihan-latihan fisik guna menjadikan kami tahan banting. Sesuai dengan lima value kementerian keuangan: Integritas, Profesional, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan.

Minggu, 20 November 2011

Ketika Galaumeter Mencapai Maksimum

Iya,
gue sedang mengalami fase sangat galau saat pertemuan terakhir yang gue rencanakan menjadi berantakan.

Gue cuma ingin melihatnya untuk terakhir kali, ternyata si kacamata tidak bisa datang. Entahlah, bahkan tiada kabar. Malam tadi gue ngamuk-ngamuk sendiri. Saran dari teman-teman dekat gue enggak gue gubris. Rasanya hati ini sedih banget, kecewa juga, kesal apalagi.

Mungkin dia gak mau ngehubungin gue lagi. Gue juga gak tahu apa alasannya gak datang, Pokoknya dia telah ngebuat gue menjadi sangat sedih.

Jumat, 18 November 2011

Pergi Untuk Cita, Pulang Untuk Cinta

Semakin dekat dengan hari keberangkatan gue, semakin galau. Padahal toh gue gak sampai setahun disana. Bandingkan dengan beberapa teman gue yang mungkin akan mencapai semester 14 n berdiam di kota orang. Tapi benar kata orang-orang tua n muda: gak ada tempat seindah n seenak di rumah sendiri.

Acapkali gue berpikir, mengapa pintu kemana saja hanya khayalan semata. Belum adakah yang bisa menciptakannya? Atau bisakah gue menciptakannya? Atau waktu gue berdoa habis shalat tiba-tiba Doraemon jatuh dari plafon gue. Pengennya gitu, tapi ekspektasi kan jauh dari kenyataan.

Padahal kalau ada pintu kemana saja pasti enak. Kita bisa naik haji, keliling dunia, tugas ke luar kota, kerja di luar kota, hanya dari rumah kita! Bayangkan men! Sangat berguna bukan?

Sabtu, 12 November 2011

A Thousand Years

Iya, ini blog emang sepi pengunjung. Tapi Alhamdulillah, gue jadi bisa curhat disini berhubung di Facebook, Twitter, n BBM agak kurang aman. Hha.

Gue agak sedih, atau terlalu sedih, atau gak sedih. Entahlah. Gue sebenarnya ada rencana malam ini buat acara masak-memasak menghabiskan sisa daging kurban yang mungkin hampir basi di rumah Eka. Mungkin juga saat-saat terakhir gue di Banjarbaru. Hmm, gue ngajak si kacamata kemarin.

N baru aja dia balas kalau dia gak bisa ikut. Ini yang bikin gue jadi semacam galau, atau sedih. Gue juga bingung. Sementara gue gak bisa memaksa, ya iyalah. Gue siapa?

Mungkin yang ada di pikiran gue benar, ini bukan masalah waktu, bukan masalah tempat, tapi masalah hati. Semakin gue sering dekat dengan dia, dia takut semakin jatuh ke gue. Sementara gue yang udah jatuh dari dulu ke dia harus pergi dari kota ini sebentar lagi.

Kamis, 17 Februari 2011

X, Bagian 2 = Grand Theft Autumn

Ini memang bagian 2. Tapi entah mengapa gue malas ngasih link bagian 1. Mengapa? Waktu gue baca, ternyata isinya JAMBU BENER. Jadi, yang mau baca bagian 1-nya, silahkan cari sendiri di arsip. Jangan salahkan gue kalau lo pada bilang isinya JAMBU BENER.

Sebenarnya gue rasanya udah gak niat ngelanjutin pengalaman cinta gue ini. Entah mengapa ada sokongan moril dari seseorang yang bikin gue merasa 'cerita ini perlu dilanjutkan'. Tapi dengan segala hormat elemen-elemen JAMBU-nya harus gue kikis. Setidaknya gue baru bikin cerpen n sepertinya gue mampu untuk bikin cerita yang tidak menggurui. Soalnya ini Internet. Gue bukan dewa di cerita gue sendiri, tapi gue adalah karakter yang juga punya salah. Jadi gue putuskan untuk sebisa mungkin kelanjutan cerita ini lebih berasa cerpen. Walaupun non-fiksi.

So, let's read it out. Am I good enough?
Kritik n saran ditunggu.

Selasa, 24 Agustus 2010

X, Bagian 1 : Awal Yang Pahit

Di sini gue duduk sekarang..
Gue sering berpikir, apa ini pilihan tepat ?
Saat guru-guru SMP gue menyarankan SMA yang dekat, gue pindah haluan menuju SMA yang cukup jauh.. Tujuan gue mulia.. Gue ingin mengentaskan kemiskinan.. (Perasaan gak nyambung..)
Gue mantapkan hati, yakinkan diri, berserah kepada Ilahi..
Di sini gue duduk, dimana cerita cinta gue yang baru tumbuh n berkembang dengan liarnya..

***

Gue sedang asyik melamun ketika teman-teman baru di kelas manggil-manggil nama gue..
"Zar, Nizar, lo jadi Seksi Mading ya ?"
Seseorang yang gue gak tahu namanya terlihat mangap-mangap nanya ke gue..
Gue kaget, cuma bisa ngangguk..
"Hah, apa ? Iya, heeh.."
Gue lihat seorang anak cewek berambut panjang menulis nama gue di papan tulis.. Let's see..
SEKSI MADING
M. Nizar.. Arifin ?
Sontak gue maju n negur yang nulis..
"Khalifi, Mbak.. Bukan Arifin.."
Dia noleh, n gue merasa bumi berhenti sekejap.. JEPP..

Jumat, 20 Agustus 2010

4-9, Yang Tak Pernah Tersampaikan

Ehm..
Menepati janji gue untuk menulis sesuatu bertema cinta, gue akan menulis 7 bagian tulisan yang melingkupi hampir separuh umur jagung hidup gue..
Untuk kenyamanan privasi, nama-nama akan gue samarkan.. Tapi, bagi yang tau, jangan dibocorkan di komentar ya ? Memancing konflik antar suku ntar.. Hhe..
Simpanlah dalam hati kalian sendiri.. Suatu saat kan kalian temukan jawabannya.. Saat sedang merenung, di WC..

***

Kelas 4 SD..
Gue dengan terengah-engah memacu sepeda gue.. Gue lihat jam tangan gue, 7.36 Am.. Berarti gue udah telat..
Parah..
Mungkin gue adalah teladan terburuk di SD gue.. Datang selalu telat, curi-curi kesempatan masuk skul.. Pernah loncat pagar, trus sepedanya dititipin di warung sebelah..
Benar saja, halaman skul sudah penuh dengan anak-anak SD yang sudah siap melaksanakan senam..
Gue lihat guru olahraga gue, Bapak Klepto sudah akan menutup pintu gerbang..
"Pak, Pak, tunggu !" gue scream..
Pak Klepto tersenyum kecil.. Gue nyengir lebar.. Anak-anak lihat ke gue.. Terdengar "huuuu" panjang.. Muka gue merah..
"Cepat masuk, ketahuan Bu Noneng tamat kamu.." Pak Klepto berkelakar..
Bu Noneng adalah kepala sekolah gue..